Selasa, 09 Februari 2021

 Ku pikir, membatin ke Allah itu luar biasa.

Pernah dengar hadist *"Allah sesuai dengan persangkaan hambaNya"*

Sebenarnya apakah ini sedikit memaksakan ya Allah.

Tapi hari ini memang aku membatin dia dengan melibatkanMu.

Meski sebenarnya ini boleh apa tidak aku pun tidak tau.

Bahkan hati kecilku berkata, "masak iya kamu gak kesini? ya Allah" begitu pikirku.

Ketika kamu datang, aku benar" bahagia. Aku tidak munafik. 

Kubiarkan semua mengalir apa adanya. Karena, apapun akan kalah dengan takdirNya. Akan ada banyak jalan yang membuatmu atau buatku untuk kembali. Kembali pulang. Pulang kemana? Ke rumah masing"... 🤣🤣 (Absurd).

Ya, intinya sejauh kaki melangkah, sejauh apapun berusaha untuk pergi menjauh atau bahkan melupakan. Ketika takdir Allah berkata lain. Maka, tidak ada alasan lagi mengapa membuat semuanya itu kembali. Orang lain tidak bisa menilai apakah itu ada rasa atau tidak. Karena yg tau hanya masing" dr hati kita. Kita hanya mampu menerka ibarat anak kecil yang baru belajar mengeja setiap huruf yang dia pelajari... 

Aku nikmati setiap alurnya.

Berharap itu boleh. Tapi harapan titipkan ke Allah saja. Supaya apa ketika jatuh kita tetap inget ke Allah.

Balik lagi Allah sesuai prasangka hambaNya, kan? Hanya dengan mengingat Allah hati jadi tentram kan? Ingat Allah terus, saat susah senang, maka Allah akan ingat kita terus kan. Jadi gak usah risau. Jika dia takdirmu, pasti dia akan kembali. Kembalinya itu yang kadang masih menjadi teka-teki. 🤭


Ditulis 28 Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar