ANALISIS TEMA PUISI BARANGKALI KAU AKAN KESEPIAN
KARYA
PANJI KUNCORO HADI
Oleh
JAYANTI
DWI LESTARI
14311041
1.
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Menganalisis
puisi merupakan suatu proses yang tidak mudah. Diperlukan tahapan-tahapan
dengan membuat kerangka kerja terlebih dahulu sebelum melakukan analisis puisi.
Pertama, menentukan puisi yang akan dianalisis. Kedua, menentukan analisis yang
akan diberikan atau dilakukan dan diberlakukan kepada puisi tersebut. Ketiga
mencari landasan teori yang tepat untuk dilgunakan dalam menganalisis puisi,
dan tahap keempat ialah proses terakhir yakni, melakukan analisis terhadap
puisi.
Sebelum
melakukan analisis, berikut uraian mengenai hakikat puisi, alasan menganalisis
puisi Barangkali Kau Akan Kesepian,
yang dikaji atau dianalisis dari puisi, teori yang digunakan dalam pengkajian,
dan melakukan pemberian kritik atau komentar beserta saran terhap puisi.
Berangkat dari hakikat puisi adalah ragam sastra yang terikat oleh
unsur-unsurnya, seperti irama, rima, matra, baris, dan bait (Yusuf, 1995: 225,
dalam Maman Suryaman dan Wiyatmi, 2012: 12). Jadi, puisi merupakan ragam sastra
yang terikat oleh unsur-unsur. Kemudian, dipilih puisi berjudul Barangkali Kau Akan Kesepian karena
puisi ini memiliki makna yang tidak mudah dipahami sebab terdapat majas atau
kata-kata yang tidak menunjukkan makna sebenarnya dalam puisi.
Analisis dari
puisi Barangkali Kau Akan Kesepian
lebih menekankan kepada tema dalam puisi tersebut, sehingga sesuatu yang tepat
digunakan dalam menganalisis puisi ialah mencari keseluruhan makna dalam puisi.
Adapun teori yang akan digunakan ialah teori strata norma Roman Ingarden. Teori
ini dibagi menjadi 4 yakni lapis bunyi, lapis arti, lapis dunia, dan lapis
metafisis (Rachmat Djoko Pradopo, 1993: 14-15). Namun, untuk mengetahui makna
dalam puisi lapis yang tepat digunakan ialah lapis arti.
Lapis arti
adalah units of meaning berupa
rangkaian fonem, suku kata, kata, frase, dan kalimat. Semuanya itu merupakan
satuan-satuan arti. Rangkaian kalimat menjadi alinea, bab dan keseluruhan
cerita ataupun keseluruhan sajak. Rangkaian satuan-satuan arti ini menimbulkan
lapis ketiga, yaitu berupa latar, pelaku, objek-objek yang dikemukakan, dan
dunia pengarang yang berupa cerita atau lukisan (Wellek, Rene (1968:151 dalam
Rachmat Djoko Pradopo, 1993: 14). Penjelasan pengertian tentang lapis arti di
atas menimbulkan dua proses pemaknaan dalam lapis arti yakni lapis arti perbait
dalam puisi dan lapisan satuan arti, maka dalam hal ini lapis arti yang tepat
digunakan ialah lapis arti perbait. Namun teori ini tidak memungkinkan
dilakukan untuk puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karena puisi tersebut merupakan puisi jenis baru yang tidak
terdapat bait dalam puisi, sehingga dalam menganalisis dilakukan pemaknaan
puisi dengan memberikan jeda tersendiri penafsiran baitnya.
Teori lapis arti
dalam strata norma Roman Ingarden adalah teori yang tepat digunakan dalam
menganalisis puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian. Tujuan pemaknaan menggunakan teori ini seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya ialah untuk mengetahui tema puisi. Tema adalah gagasan
pokok yang dikemukakan oleh penyair (Herman J. Waluyo, 2008: 124). Dari tema
maka dapat diketahui pokok pikiran atau persoalan kuat mendesak dalam jiwa
penyair yang dapat digunakan sebagai landasan utama pengucapan.
Bila telah
mengetahui pemaknaan puisi dan mengetahui makna puisi. Penganalisis harus mampu
dan diperbolehkan memberikan suatu kritik atau komentar dan saran terhadap
puisi. Tujuan dilakukan kritik atau komentar dan saran ialah sebagai proses
apresiasi terhadap puisi dan pengarangnya, sehingga dapat membangun puisi
tersebut agar lebih bagus lagi tentunya dan pengarang pun akan merasa senantisa
senang dalam berkarya. Namun, diperlukan pula penataan bahasa atau kata-kata
yang tepat dalam memberikan kritik atau komentar dan saran. Hal itu dilakukan
supaya tidak menimbulkan rasa ketersinggungan pengarang terhadap puisi yang
dianalisis si penganalisis.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa
lapis arti dari puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi?
2. Apa
tema dari puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi?
3. Apa
kritik atau komentar dan saran yang tepat untuk puisi Barangkali Kau Akan Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, tujuan analisis tema puisi untuk:
1. mengetahui
makna dalam puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi menggunakan teori lapis arti strata norma
Roman Ingarden secra perbaris.
2. mengetahui
tema puisi Barangkali Kau Akan Kesepian
karya Panji Kuncoro Hadi.
3. mampu
memberikan penilaian dengan mengritik atau mengomentari dan memberikan saran
terhadap puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi.
D.
Manfaat
Analisis tema puisi ini mampu
memberikan beberapa manfaat bagi pembaca sebagai berikut.
1. Mengetahui
cara memaknai puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi.
2. Mengetahui
tema puisi Barangkali Kau Akan Kesepian
karya Panji Kuncoro Hadi melalui pemaknaan secara keseluruhan.
3. Mampu
mengapresiasi puisi Barangkali Kau Akan
Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi dengan memberikan kritik atau komentar
dan saran.
2.
Analisis
puisi Barangkali Kau Akan Kesepian
karya Panji Kuncoro Hadi
A. Lapis
arti puisi Barangkali Kau Akan Kesepian
karya Panji Kuncoro Hadi
Makna /Barangkali Kau Akan Kesepian/, /seharian
berlari mencari/, /halaman rumahku/ ialah pengarang menyatakan kepada
seseorang bahwa seseorang itu suatu saat akan mengalami kesepian atau
kesendirian dalam melakukan perjalanan satu hari untuk mencari rumah si
pengarang. Dapat diartikan seseorang lupa terhadap rumah pengarang, sehingga ia
susah payah kelelahan berusaha mencari rumah pengarang hingga seharian penuh.
/Marilah
mari!/ bermakna pengarang mengajak seseorang tersebut untuk
datang ke rumahnya. /Sejenak kau duduk di
batu surup/ memiliki arti pengarang menyatakan seseorang tersebut tengah
duduk di batu surup. /minumlah susu
kambing/, gembalamu dahulu/ bermakna pengarang meminta seseorang tersebut
meminum susu kambing hasil gembala seseorang tersebut di masa dahulu.
/kembali
kau tegar/, /dalam tidur daun-daun/ memiliki makna
seseorang tersebut begitu tampak tegar kepribadiannya ketika tengah istirahat
tertidur nyenyak di rumah si pengarang. Ekspresi tidur nyenyak digambarkan
dengan kata daun-daun. /inilah rumahku/,
/seperti telingamu/, /aku memasukinya/ bermakna pengarang mengatakan inilah
keadaan rumahnya dan diibaratkan seperti telinga seseorang tersebut maksudnya
bukan telinga tetapi pemahaman atau perasaan mengenal pengarang kepada
seseorang tersebut yang terpancar dari sebuah perhatian sehingga pengarang
mamasukinya kepribadian atau mengenal seseorang tersebut.
Dari keseluruhan
pemaknaan puisi di atas dapat disimpulkan bahwa puisi tersebut berisi cerita penggambaran
pengarang terhadap seseorang yang dikenalinya yang datang ke rumahnya.
Seseorang tersebut bisa diartikan saudara atau kekasih pengarang.
B. Tema
puisi Barangkali Kau Akan Kesepian
karya Panji Kuncoro Hadi
Jika ditelaah
atau ditinjau dari pemaknaan puisi Barangkali
Kau Akan Kesepian menggunakan teori lapis arti dari strata norma Roman
Ingarden secara keseluruhan, maka dalam puisi Barangkali Kau Akan Kesepian akan memiliki beberapa tema yang dapat
dikemukakan. Pertama tema kerinduan terpancar dari kata /Marilah mari!/ yakni
pengarang mengajak atau menginginkan seseorang untuk datang ke rumahnya dan
pengarang menceritakan pula dahulu seseorang tersebut pernah menggembala
kambing di sekitar rumah pengarang terpancar dari kata /minumlah susu kambing/,
gembalamu dahulu/.
Kedua tema
sosial yakni pengarang menyatakan rasa iba bahwa seseorang tersebut suatu saat
akan kesendirian mencari rumahnya dengan melakukan perjalanan satu hari penuh
dan rasa lelah yang diceritakan pengarang terhadap seseorang tersebut hingga
seseorang tersebut tidur nyenyak di rumah pengarang.
3.
Kritik
atau Komentar dan Saran untuk puisi Barangkali
Kau Akan Kesepian karya Panji Kuncoro Hadi
Puisi Barangkali Kau Akan Kesepian jika
ditinjau dari segi estetis sangat bagus, karena puisi tersebut memiliki majas
yang berkonotasi. Pemahaman dalam memaknai puisi tersebut juga tidak begitu
sulit. Namun, akan lebih baik jika pemaknaan terhadap seseorang yang terdapat
dalam puisi dapat diperjelas oleh pengarang dengan memberikan sedikit
penggambaran atau sentuhan kata-kata mengenai seseorang tersebut. Supaya
pembaca atau penganalisis akan lebih mudah menerka seseorang dalam puisi Barangkali Kau Akan Kesepian.
Simpulan
Puisi Barangkali Kau Akan Kesepian karya Panji
Kuncoro Hadi ini merupakan puisi yang tidak begitu sulit didalam pemaknaan. Teori
lapis arti strata norma norma Roman Ingarden secara perbaris telah mampu
menjawab tema dari puisi Barangkali Kau
Akan Kesepian. Tema itu pun tercetus memiliki dua tema yakni tema kerinduan
dan sosial. Perlu diketahui pula meskipun terkadang didalam pemaknaan puisi
terjadi pemaknaan diluar maksud pengarang yang sah-sah saja dilakukan, seorang
penganalisis tidak boleh sembarangan dalam menafsirkan atau memaknai puisi.
Teori dan penalaran setepat-tepatnya diperlukan dalam melakukan proses
analisis.
Daftar
Pustaka
Herman J. Waluyo. 2008.
Pengkajian dan Apresiasi Puisi.
Salatiga: Widya Sari Press Salatiga.
Maman Suryaman dan
Wiyatmi. 2012. Puisi Indonesia.
Yogyakarta: Ombak.
Rachmat Djoko Pradopo.
1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar